Nestlé Indonesia dan ILO Gelar Pelatihan K3 untuk Petani Kopi di Lampung

Adi Wicaksana, Head of Coffee Agriculture Nestlé Indonesia, memberikan sambutan dalam sesi pembukaan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi petani kopi.

LAMPUNG, PT Nestlé Indonesia menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi petani kopi melalui kerja sama dengan International Labour Organization (ILO). Kolaborasi ini menghadirkan pelatihan khusus bagi petani dan pekerja kopi di Tanggamus, Lampung, yang berlangsung dalam dua tahap, yakni pada 20-23 Januari 2025 dan 10-14 Februari 2025.

Meningkatkan Keselamatan dan Keberlanjutan dalam Pertanian Kopi

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para petani tentang standar K3 serta penerapan praktik kerja yang lebih aman dan sehat. Peserta yang terlibat meliputi agronomis kopi Nestlé, staf KUB/Supplier Farmer Connect, pelatih petani kopi, serta penyuluh pertanian dari dinas pertanian setempat.

Dalam program ini, peserta diperkenalkan dengan metode Workplace Improvement in Neighborhood Development (WIND) dari ILO. Pelatihan mencakup tiga aspek utama, yaitu:

  • Pengenalan bahaya K3 dalam budidaya kopi dan risikonya.
  • Identifikasi dan penentuan tindakan prioritas untuk mengatasi masalah K3 menggunakan metode Participatory Action-Oriented Training (PAOT).
  • Penerapan praktik kerja yang lebih aman di perkebunan dan pusat pengumpulan kopi.

Komitmen Nestlé Indonesia terhadap Petani Kopi

Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia, Sufintri Rahayu, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari inisiatif Creating Shared Value yang telah dijalankan perusahaan selama lebih dari 50 tahun.

“Saat ini, lebih dari 11.000 petani kopi telah menjadi bagian dari ekosistem bisnis kami. Kami tidak hanya mendukung pertumbuhan usaha mereka, tetapi juga berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani, termasuk dalam aspek hak asasi manusia. Pelatihan K3 ini menjadi bukti nyata kepedulian Nestlé Indonesia terhadap keselamatan dan keberlanjutan para mitra petani kopi,” ujar Sufintri.

Pelatihan ini juga merupakan bagian dari proyek Improving OSH and Social Conditions for Men and Women in Coffee Farmer Communities in Indonesia, yang dikembangkan melalui kerja sama antara ILO Vision Zero Fund dan PT Nestlé Indonesia. Berdasarkan survei tahun 2024, petani kopi menghadapi berbagai risiko K3, seperti paparan bahan kimia berbahaya, penggunaan alat tanpa perlindungan memadai, serta kondisi kerja yang rentan terhadap cedera dan penyakit akibat lingkungan kerja yang kurang aman.

Manfaat Pelatihan bagi Petani Kopi

Head of Sustainable Agri Nestlé Indonesia, Syahrudi, menjelaskan bahwa Nestlé telah bermitra dengan petani kopi di Lampung sejak 1994 untuk mendorong praktik pertanian berkelanjutan. “Pelatihan ini membantu petani memahami pentingnya keselamatan kerja, sehingga mereka dapat meningkatkan kesejahteraan sekaligus menjaga produktivitas pertanian mereka,” tambahnya.

Salah satu peserta pelatihan, Suparman, mengungkapkan manfaat yang ia rasakan setelah mengikuti program ini. “Dulu, saya hanya tahu instruksi dasar penggunaan pestisida. Sekarang, saya memahami pentingnya K3 dalam seluruh proses produksi kopi, mulai dari pemeliharaan kebun hingga pengemasan biji kopi. Praktik K3 yang baik tidak hanya mencegah cedera, tetapi juga meningkatkan produktivitas kami,” ujarnya.

Penyebarluasan Pengetahuan K3 ke Komunitas Petani

Sebagai bagian dari strategi edukasi berkelanjutan, pelatih petani lokal yang telah mengikuti Training of Trainers (ToT) akan menyebarluaskan ilmu yang mereka peroleh ke komunitas masing-masing. Tanwin, seorang petani sekaligus pelatih sukarela dari program keberlanjutan kopi Nescafé Plan, menuturkan antusiasmenya dalam berbagi pengetahuan dengan petani lain.

“Banyak petani yang masih memiliki pemahaman terbatas tentang pencegahan risiko K3. Saya senang bisa berbagi ilmu ini, karena memastikan kopi kami ditanam dengan aman adalah kunci keberlanjutan dan kesejahteraan petani,” kata Tanwin.

Dengan adanya kerja sama antara PT Nestlé Indonesia dan ILO Vision Zero Fund, pelatihan ini diharapkan dapat terus meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan kerja di komunitas petani kopi. Langkah ini sekaligus mendukung terciptanya lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan bagi industri kopi Indonesia.