PGE Percepat Ekspansi Panas Bumi Menuju 1 GW, Pertahankan Fundamental Keuangan yang Kuat

Public Expose PGEO 2025

JAKARTA, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam sektor energi hijau nasional dengan menargetkan peningkatan kapasitas panas bumi hingga 1 gigawatt (GW) dalam 2–3 tahun mendatang. Langkah ini diumumkan dalam Public Expose PGEO 2025 yang digelar di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio, menyampaikan bahwa hingga 30 September 2025, Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$318,86 juta, melampaui target internal sebesar US$314,30 juta. Angka ini naik 4,20 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama pada 2024.

“Kinerja kami tetap solid dengan fundamental keuangan yang kuat. Pendapatan yang melampaui target menjadi bukti efektivitas strategi ekspansi dan efisiensi operasional yang kami jalankan,” ujar Yurizki.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi per September 2025, PGE juga membukukan laba bersih sebesar US$104,26 juta, EBITDA US$248,97 juta, dengan total aset mencapai US$2,96 miliar dan kas sebesar US$628,12 juta.

Transformasi dan Fokus Pertumbuhan Jangka Panjang

Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menegaskan bahwa strategi utama Perseroan kini berfokus pada tiga pilar ekspansi panas bumi, yaitu pengembangan pembangkit, industrialisasi hilir, serta diversifikasi produk dan solusi energi di luar kelistrikan.

“Kami berkomitmen untuk memperkuat ekosistem energi hijau melalui proyek-proyek strategis dan persiapan pengembangan green hydrogen dengan pendekatan beyond electricity,” jelas Julfi.

Yurizki menambahkan, investasi yang dilakukan PGE saat ini difokuskan pada proyek-proyek quick win untuk mempercepat peningkatan kapasitas terpasang. Meski margin EBITDA mengalami sedikit penurunan, kondisi tersebut disebutnya wajar sebagai dampak dari fase awal transformasi dan ekspansi besar-besaran.

“Pengeluaran pada tahap ini bersifat strategis. Kami berinvestasi dalam talenta terbaik, riset, dan eksplorasi untuk menopang pertumbuhan jangka panjang,” ujarnya.

Saat ini, PGE tengah menggarap 17 proyek panas bumi baru di berbagai daerah, termasuk Ulubelu LP (10 MW) yang ditargetkan beroperasi pada 2026 dan Hululais Unit 1 & 2 (110 MW) pada 2028. Proyek lain yang tengah dikembangkan meliputi Lahendong, Lumut Balai, Kamojang, hingga Sungai Penuh dengan total tambahan kapasitas mencapai ratusan megawatt hingga 2031.