JAKARTA, Perusahaan insurtech terkemuka di Asia Tenggara, Igloo, memperkuat komitmennya dalam memperluas akses asuransi melalui peluncuran lini bisnis baru bernama Igloo Tech Solutions. Inisiatif ini dirancang untuk membantu perusahaan asuransi dan berbagai merek meningkatkan efisiensi operasional, membuka sumber pendapatan baru, serta mengadopsi kapabilitas kecerdasan buatan (AI) guna mendorong pertumbuhan bisnis secara skalabel.
Langkah ini menjawab kebutuhan mendesak industri akan digitalisasi, sebagaimana tercermin dalam laporan McKinsey Global Insurance 2025. Laporan tersebut menyoroti potensi besar generative AI dalam mentransformasi seluruh rantai nilai asuransi, dari desain dan penetapan harga hingga distribusi produk.
Di Indonesia, tren adopsi generative AI pun semakin menguat. Sekitar 51% institusi keuangan—termasuk bank dan fintech—telah mulai memanfaatkannya. Berbeda dengan AI tradisional, Gen AI memiliki kemampuan menghasilkan konten dan keputusan baru, yang diyakini dapat mendorong inovasi serta menciptakan disrupsi positif di sektor keuangan dan asuransi.
“Perusahaan asuransi di Asia Pasifik rata-rata hanya mengalokasikan 2–3% dari Gross Written Premiums mereka untuk teknologi. Ini menciptakan kesenjangan digital yang besar. Igloo Tech Solutions hadir untuk menjembatani kesenjangan itu,” ujar Raunak Mehta, Co-Founder & CEO Igloo.
Fokus pada AI dan Fleksibilitas Solusi
Dengan platform no-code bernama Turbo, Igloo Tech Solutions menghadirkan tiga penawaran utama: Igloo Agent, Igloo Consumer, dan Igloo Partner. Solusi ini bersifat modular dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien, mulai dari optimalisasi jaringan agen hingga pengalaman pelanggan yang lebih baik dan sistem manajemen klaim yang efisien.
Salah satu inovasi unggulan adalah AI Claims Agent, yang memungkinkan nasabah mengajukan klaim melalui percakapan digital, mengunggah dokumen hanya dalam hitungan menit, dan langsung menerima keputusan disertai penjelasan. Hal ini tidak hanya mengurangi beban tim klaim, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan.
Selain itu, modul AI Fraud Detection mampu mendeteksi klaim palsu atau tidak konsisten dengan menganalisis data menggunakan teknologi OCR dan large language model (LLM), sekaligus mengirimkan notifikasi ke tim investigasi secara otomatis.
“Tak ada yang lebih siap daripada Igloo untuk memaksimalkan potensi AI dalam proses pembelian, penjualan, dan pengelolaan asuransi,” tambah Raunak Mehta.
Sudah Diadopsi di Berbagai Negara
Solusi Igloo Tech Solutions telah digunakan di berbagai pasar. Di Vietnam, Igloo Agent membantu MSIG meningkatkan efisiensi penjualan. Di Indonesia, Kredivo menggunakan Igloo Consumer untuk membangun marketplace asuransi di aplikasinya, sementara TrueMoney memperluas akses asuransi di dalam ekosistem digitalnya.
Sementara itu, Igloo Partner telah membantu perusahaan asuransi di Singapura mempercepat proses klaim, dan saat ini tengah diimplementasikan oleh BIMA di Kamboja untuk menyematkan produk asuransi di toko-toko ritel mitranya.
Dengan peluncuran ini, Igloo kembali menegaskan peran strategisnya dalam mendorong transformasi digital industri asuransi di kawasan Asia Pasifik melalui teknologi yang inklusif, efisien, dan siap pakai.
