Qatar Airways Ciptakan Sejarah, Produksi Dua Iklan AI Selesai dalam Satu Penerbangan Berkat Starlink

Qatar Airways Produksi Dua Iklan AI Selesai dalam Satu Penerbangan Berkat Starlink.
Qatar Airways Produksi Dua Iklan AI Selesai dalam Satu Penerbangan Berkat Starlink.

DENPASAR, Qatar Airways kembali menunjukkan dominasinya dalam inovasi penerbangan global. Maskapai yang baru saja dinobatkan sebagai Maskapai Terbaik Dunia 2025 versi Skytrax itu sukses menggelar “Sky Studio Challenge”, sebuah eksperimen kreatif yang memungkinkan pembuatan iklan komersial berbasis AI sepenuhnya selama satu penerbangan.

Eksperimen yang digagas bersama Google tersebut berlangsung pada 17 November 2025 di pesawat Airbus A350 berteknologi Starlink milik Qatar Airways, yang terbang dari Doha menuju Atlanta selama 15 jam. Dalam penerbangan ultra-long-haul itu, dua iklan berhasil dihasilkan mulai dari pembuatan konsep, rendering, editing hingga publikasi—semuanya dilakukan di ketinggian 35.000 kaki.

Kinerja itu dimungkinkan berkat konektivitas Starlink berkecepatan tinggi yang saat ini telah terpasang di lebih dari 100 pesawat widebody Qatar Airways. Dengan kecepatan yang diklaim setara internet rumah, teknologi tersebut memungkinkan transfer file besar, kolaborasi cloud real-time, hingga pengunggahan video beresolusi tinggi sebelum pesawat mendarat.

Dalam tantangan kreatif itu, Qatar Airways menghadirkan dua figur penting dalam industri film berbasis AI: PJ Accetturo dan Torey Kohara. Accetturo dikenal melalui karyanya untuk Kalshi NBA Finals serta proyek bersama Grok dan IM8, sementara Kohara merupakan sutradara berfokus teknologi yang banyak menangani kampanye besar Google. Perbedaan gaya visual keduanya sekaligus menunjukkan luasnya potensi kreativitas ketika teknologi AI dipadukan dengan konektivitas inflight berkecepatan tinggi.

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/11), Senior Vice President Marketing and Corporate Communications Qatar Airways, Babar Rahman, menegaskan bahwa pencapaian ini membuktikan keunggulan maskapainya dalam konektivitas udara.

“Tantangan pertama di dunia ini membuktikan mengapa Qatar Airways memimpin industri dalam konektivitas inflight—yang bisa langsung dinikmati penumpang hari ini, bukan berbulan-bulan atau bertahun-tahun lagi.

... Mampu menyelesaikan dua iklan penuh dalam satu penerbangan 15 jam hanya mungkin dilakukan karena armada Boeing 777 dan Airbus A350 kami sudah dilengkapi Wi-Fi tercepat dan paling stabil di langit,” ujarnya.

Pihak Google juga mengapresiasi keberhasilan eksperimen tersebut.
“Luar biasa melihat alat dan model AI kami, termasuk model generatif video Veo 3.1, digunakan untuk menceritakan kisah Qatar Airways secara kreatif dan interaktif... Terima kasih besar kepada PJ Accetturo dan Torey Kohara atas partisipasi dan kemampuan mereka mengarahkan proses generasi video,” kata Regional Marketing Director Google untuk Timur Tengah dan Afrika, Najeeb Jarrar.

Qatar Airways kini menjadi operator dengan jumlah pesawat widebody berteknologi Starlink terbanyak di dunia. Fasilitas ini telah tersedia di sebagian besar rute long-haul dan ultra-long-haul yang dioperasikan pesawat Boeing 777 dan Airbus A350, meliputi rute ke Amerika, Australia, Afrika, Asia, Eropa, dan Timur Tengah.

Film yang diproduksi dalam “Sky Studio Challenge” telah ditayangkan melalui kanal YouTube Qatar Airways. Pemenang akan ditentukan berdasarkan tingkat keterlibatan penonton selama satu minggu. Konten di balik layar dan rekaman saat proses produksi juga tersedia dalam playlist khusus yang disiapkan maskapai tersebut.

Qatar Airways dan Google sendiri sudah lama menjalin kolaborasi dalam berbagai inisiatif berbasis inovasi. Model generatif gambar dan video Gemini dipilih dalam proyek ini karena kemampuannya menghasilkan visual berkualitas tinggi secara cepat, sesuatu yang sangat mengandalkan konektivitas berbandwidth besar dan latensi rendah—hal yang kini dapat disediakan Starlink di udara.*