DENPASAR, Kelangkaan LPG 3 kg yang terjadi dalam sebulan terakhir mendorong DPRD Bali mengambil langkah strategis untuk memastikan pasokan energi bagi rumah tangga dan pelaku UMKM. Ketua Komisi III DPRD Bali Nyoman Suyasa mengatakan pihaknya akan berangkat ke Kementerian ESDM di Jakarta untuk mengajukan tambahan kuota LPG 3 kg.
“Apalagi, kuota LPG 3 kg tahun 2025 juga rendah yaitu 231.192 metrik ton, atau turun 7 ribu metrik ton dari 2024 yang sebanyak 238.223 metrik ton. Karena itu kami akan konsultasi ke Jakarta dulu dengan mengajak Pertamina dan dinas perdagangan untuk mencari solusi dan tambahan kuota,” ujar Suyasa, Selasa (26/8) di Denpasar.
Suyasa menekankan, penambahan kuota harus dibarengi pengawasan distribusi agar tidak terjadi penyimpangan. “Seberapa pun penambahan kuota kalau tidak dibarengi dengan sistem yang bagus, tetap saja terjadi kelangkaan. Justru akan semakin banyak masalah kalau ada pengoplosan,” katanya.
Selain itu, DPRD Bali juga mendorong pendataan kuota yang lebih tepat, baik untuk rumah tangga maupun UMKM. “LPG 3 kg merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat Bali. Bayangkan jika harus antre berjam-jam, stok sulit ditemukan, dan harga naik,” ujar Suyasa.
Respons positif datang dari PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Bali. Sales Area Manager Endo Eko Satrio menekankan pentingnya komunikasi di lapangan untuk mengantisipasi kelangkaan. “Apabila terjadi kelangkaan di suatu wilayah, sebaiknya melakukan pelaporan sehingga cepat ditangani. Saat langka, masyarakat cenderung panic buying yang mempercepat habisnya stok,” katanya.
Distribusi LPG 3 kg sejauh ini berjalan lancar dengan sistem non tunai yang memudahkan pengawasan pangkalan. Dari kuota 231.192 metrik ton, realisasi hingga Juli 2025 mencapai 138.842 metrik ton. Pertamina juga menegaskan akan memberi sanksi bagi pangkalan yang melanggar, termasuk 22 pemotongan alokasi dan 20 pembinaan administratif sepanjang 2025.
Langkah DPRD Bali dan koordinasi dengan Pertamina diharapkan bisa menstabilkan pasokan LPG, menjaga harga tetap wajar, sekaligus mendukung kelangsungan bisnis UMKM yang mengandalkan energi ini.*
