JAKARTA, Sejalan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025 (HPSN 2025), Nestlé Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan bersih dan berkelanjutan melalui berbagai inisiatif ekonomi sirkular. Dengan mengusung prinsip Reduce, Reuse, Recycle, Nestlé aktif mengembangkan pengelolaan sampah plastik di berbagai wilayah Indonesia.
Salah satu program unggulannya adalah pendirian TPS3R Baraya Runtah di Desa Sukaluyu, Karawang, yang telah mengumpulkan 740 ton sampah plastik sejak 2021. Fasilitas ini mengelola 4-5 ton sampah per hari dan memberdayakan masyarakat setempat untuk menciptakan produk daur ulang bernilai jual, seperti kursi, meja, dan hiasan dinding.
Selain itu, Nestlé Indonesia juga menggandeng mitra seperti Rekosistem dan Waste4Change untuk meluncurkan program Waste Station dan Waste DropBox. Program ini memudahkan masyarakat dalam memilah dan menyetor sampah anorganik di berbagai lokasi, termasuk Hero Supermarket dan Hypermart. Hingga akhir 2024, lebih dari 6.217 kg sampah anorganik berhasil dikumpulkan melalui program ini.
Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia, menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menangani isu sampah. "Dengan mengedepankan ekonomi sirkular, kami yakin pengelolaan sampah dapat menjadi peluang untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi strategis, Nestlé Indonesia terus berupaya memperkuat peranannya dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, sejalan dengan tema HPSN 2025: "Kolaborasi untuk Indonesia Bersih".
